Perempuan Berani
Di tengah keramaian, entah mengapa aku merasa sendiri. Orang orang ramai disekelilingku, tapi semua sibuk dengan gawai mereka, anakpun ditelantarkan ibunya. Miris memang. Aku melongok kesamping kananku, seorang wanita tengah membuka akun Instagram seseorang sambari tersenyum mesem. Disamping kiriku, seorang pemuda sedang ber video call -an dengan Seorang wanita paruh baya. Aku menghela napas. Dunia maya, mendekatkan yang jauh menjauhkan yang dekat, katanya . Aku sendiri bukannya tak memakai sosial media, aku punya semua akun sosial media. Tapi sayangnya aku tak benar benar jatuh pada mereka. Karena menurutku sosial media atau dunia maya itu hanya palsu, namanya saja dunia maya. Maya (adjektiva) hanya nampaknya ada, tetapi nyatanya tidak ada; hanya ada dalam angan angan; khayalan (KBBI) Itu sebabnya aku tak pernah percaya dengan postingan orang di akun sosial media mereka. aku menyaksikannya sendiri, teman temanku. Mereka butuh waktu hampir satu jam hanya untuk memilih dan m