The End


Ia ingat betul saat itu, subuh di hari jum’at. Entah mengapa ia semangat sekali untuk bangkit dan menuju masjid. Kebetulan, saat itu belum ada muadzin yang biasa, padahal jam sudah menunjukan waktunya adzan subuh. Dengan langkah ragu namun semangat, ia menuju mimbar dan mengaktifkan mikrofon masjid.

 

Ia adzan dengan sepenuh hati. Entahlah hari ini ia merasa semuanya serba indah, semuanya ia lakukan seakan ini kali terakhir ia melakukannya, dan entah mengapa semuanya terasa begitu nikmat. Di sela adzan, ia dengar langkah orang orang memasuki masjid. Ia bersyukur, sebelum adzan berakhir orang orang sudah berkumpul. 

Selesai adzan, ia berbalik dan tepat di hadapannya, sosok gelap dan menyeramkan yang malam lalu ia lihat di mimpinya itu tengah tersenyum padanya penuh misteri seakan berkata, ini waktumu. Dengan langkah tergopoh dan napas yang tersenggal, ia mendekati sosok itu. 

Dan tepat di hadapan sosok itu, ia merasa seluruh badannya sakit tak tertahan, napasnya naik hingga kerongkongan sampai akhirnya ia kehilangan napasnya. 

Ia melihat orang orang berkumpul mengerubunginya, orang orang itu mencari detak jantungnya, lalu akhirnya seorang diantara mereka berkata innalillahi wa innalillahi roji’un, seakan diperintah yang lainpun mengikuti. 

Ia bingung, kenapa? Ia masih disini. Ia mencoba meraih tangan sang ayah yang tengah menangis terisak, namun tak bisa. Di hadapannya, sosok itu melambai, menyuruhnya untuk pergi. Ini akhirnya, akhir hidupnya.

Komentar

Postingan Populer